Seperti yang saya bilang ditulisan sebelumnya, saya akan menceritakan bagamana tahapan seleksi ketika masuk menjadi kru Xpresi Lombok Post. Untuk mengingatkan atau memberitahukan bagi yang nggak tahu apa itu Xpresi Lombok Post, Xpresi Lombok Post adalah halaman anak muda yang ada di koran Lombok Post. Isinya tentang lifestyle anak muda. Nah, yang mengelolanya adalah para mahasiswa kreatif macam saya ni, hehehe... Aduh! (ditimpuk wedges Nunung sama para pembaca).
Jadi ketika saya melihat ada lowongan untuk menjadi kru Xpresi, saya daftar tuh. Berkas saya siapkan semua dan kirim. Ketika itu yang dicari adalah dua orang wartawan dan satu layouter. Saya mendaftar sebagai wartawan, jadi di dalam berkas harus menyertakan contoh tulisan yang asli dibuat oleh calon kru. Beberapa hari akhirnya saya ditelpon untuk diseleksi. Nah, yang lolos berkas sekitar ada dua puluhan anak. Kami pun dikumpulkan di ruang rapat dan para kru Xpresi memperkenalkan diri. Setelah itu kami yang disuruh memperkenalkan diri.
Lumayan banyak yang saya kenal calon kru yang lolos berkas. Ada yang teman SD, ada teman SMP, teman SMA, ada teman satu unit kegiatan mahasiswa, ada teman satu kelas di kampus, serta sahabat saya. Jadi bingung, ini sebenarnya Xpresi mau nyeleksi atau buat acara tali kasih untuk saya (-__-). Saya bisa reuni dengan teman-teman saya ini, hahaha.
Lalu Bang Rizky meminta kami untuk menulis kegiatan atau event apa yang pernah kami buat. Nah, berhubung saya waktu SMA super duper sibuk sama yang namanya ekskul dan organisasi, maka saya lancar saja menulis kegiatan-kegiatan tersebut. Begitu juga waktu saya kuliah, aktif di Paduan Suara Universitas Mataram dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen membuat saya sudah terbiasa berkegiatan.
Setelah kami diminta menulis kegiatan yang pernah kami lakukan atau kami buat, selanjutnya kami diminta untuk menulis kegiatan apa yang akan kami buat jika diberi kesempatan membuat kegiatan atau event. Yasudah, saya pun menulis kegiatan yang terkesan muluk, hehehe. Biarkanlah kreatifitasku berkembang ya bang...
Sesudah iitu, barulah kami menjalani tes interview. Disini kami diinterview oleh Mbak Echy, Mbak Tyas, Bang Tian, Bang Galih, Bang Febri, dan Bang Rizky. Nah, ketika giliran saya diinterview, ditanya tuh apa dasar-dasar jurnalistik. Apa itu 5W+1H, disuruh sebutin. Terus pernah baca Xpresi nggak? Uih, setiap hari saya jawab. Ditanya soal apalagi yah, aduh lupa, maapkan, soalnya ini tahun 2012 kejadiannya. Pokoknya setelah interview tersebut, saya PD bangetlah bakal diterima.
Namun, kenyataan berkata lain. Saya nggak diterima! Hiks hiks, why??? Apakah ketika ditanya gaji, saya jawab nominal yang ketinggian? Kayaknya sih itu. Yasudah, bukan rezeki. Hingga akhirnya Bang Rizky menelpon saya untuk gabung di Lombok Post FM. Namun, saya menolak karena saya tidak tertarik dengan dunia radio. Yah, walaupun pernah menjadi penyiar di salah satu radio swasta, tapi saya memang lagi nggak pengen saat itu.
Masuk tahun 2013, Bang Rizky nelpon saya lagi nih, katanya saya disuruh siapkan berkas untuk melamar karena salah satu kru Xpresi ada yang resign. Saya kirim deh tuh berkas, dengan harapan mudahan kali ini diterima. Saya akhirnya dapat telpon lagi kalau saya harus mengikuti seleksi wawancara jam 15.00 wita. Capcus gue ke kantor Lombok Post jam 15.00 wita tepat!
Lha, malah saya disuruh nunggu karena yang interview belum datang. Huhuhu, terpaksa deh duduk di ruang rapat. Nggak enak banget deh waktu itu dilihatin sama wartawan yang juga sedang ngetik di ruang tersebut. Kayaknya dalam pikiran mereka, mereka bilang gini "Ini siapa kok tiba-tiba duduk disini, mau minta sumbangan atau mau melaporkan berita penipuan". Ah, bodo amatlah!
Jaman dulu, eh nggak jaman dulu juga sih, tahun 2013 mah smartphone belum booming. Jadi saya masih pake Nokia X3. Lumayan bisa browsing facebook dan internetan lewat HP pakai Opera Mini. Bisa WA juga lhooo. Tapi sayangnya waktu itu saya nggak ada pulsa, jadi selama menunggu saya memilih untuk tidur. Yap, tidur. Tidur dalam posisi duduk dengan kepala di meja. Saya beneran tidur. Bangun udah jam 16.00 wita dan pewawancara belum datang. Oh, ghost!
Akhirnya jam empat sore lebih sedikit datang deh Duo Maia eh bukan, maksudnya datang Bang Febri dan Bang Galih yang wawancara saya. Seperti wawancara kerja pada umumnya, ditanya kenapa kita mau melamar kerja disitu, sanggup nggak kita membagi waktu antara kerja dan kuliah, bisa kerja ekstra nggak ketika sedang event, dan masih banyak lagi, maaf saya lupa.
Setelah interview itu saya disuruh menunggu beberapa hari, katanya kalau lolos bakal ditelpon. Setelah menunggu beberapa hari, saya akhirnya ditelpon dan dinyatakan lulus. Sehingga saya bisa memulai mencari narasumber untuk dijadikan berita. Wah, akhirnya terwujud deh cita-cita saya jadi wartawan, senang banget pokoknya waktu itu!
Seperti perusahaan pada umumnya, kita diberi jangka waktu tiga bulan untuk percobaan. Jika kinerja kita dianggap bagus, maka kita akan diperpanjang terus. Nggak kerasa deh sudah tiga tahun lebih saya kerja di perusahaan ini. Dari masih mahasiswa hingga sekarang udah lulus S1. Menjadi bagian dari Lombok Post. Dari yang cuma nulis di Xpresi, akhirnya sekarang nulis diberbagai halaman yang ada di Lombok Post.
Salah satu contoh layout halaman Xpresi Lombok Post tahun 2013 |
Namun, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Saya nggak tahu kapan saya akan berpisah dengan Lombok Post. Kalau pun itu terjadi, mungkin saya bakal nangis bombay, sebab ini perusahaan nggak cuma sekedar gue pegawai elu kantor gue. Banyak banget kenangan indah yang terukir, yang pahit juga ada sih. Saya berharap semoga Lombok Post semakin sukses dan semakin digemari oleh masyarakat banyak. Uyeeeeeeee!!!
Salam banana potatonaaa…
Leave comment and just follow my instagram and twitter : @Atrianov
Wah, tulisan Kaka oke banget
BalasHapus