Senin, 13 Juni 2016

Saya Rindu Xpresi Lombok Post

Holaaaaa banana potatonaaa!

Lama juga nih saya nggak bersua dengan teman-teman dunia maya semua. Kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya masuk sebagai kru di Xpresi Lombok Post. Nah, Xpresi Lombok Post itu apa sih? Yah, pokoknya ini tulisan untuk mengenang perjuangan deh di halaman anak muda terkeren sejagad NTB ini, hehehe.

Seperti yang kita tahu (Kita tahu? Mungkin cuma masyarakat NTB aja yang tahu) kalau Lombok Post merupakan perusahaan media terbesar yang ada di NTB. Lombok Post Group terdiri dari koran, radio, televisi, EO, dan percetakan. Nah, koran Lombok Post punya halaman anak muda yang namanya Xpresi. Aih, tumben yah ada koran yang gaul kek gini, hahaha.

FYI guys, Lombok Post merupakan anak perusahaan Jawa Pos. Nah, kalian tahukan kalau Jawa Pos punyanya Pak Dahlan Iskan, sekarang dikelola oleh anaknya yang bernama Azrul Ananda. Mas Azrul ini orangnya visioner banget! Semenjak Jawa Pos dia pegang, dia pun mengkhususkan nak muda harus punya halaman di koran. Jadi deh DetEksi Jawa Pos sebagai awal mula. Jadi inget dulu waktu SMA sering banget ke perpus buat baca koran, yang saya cari ya halaman anak muda seperti DetEksi, Kompas Muda, dan Xpresi tentunya.

Terus, Mas Azrul ini akhirnya membuat rencana kalau setiap anak perusahaan Jawa Pos di seluruh Indonesia harus punya halaman anak muda, termasuk Lombok Post. Alhasil, lahirlah Xpresi Lombok Post pada tanggal 2 Januari 2010. Dikomando oleh Mbak Echy dan anak-anak muda yang super kreatif pada saat itu, ada Bang Rizky, Bang Febri, Bang Tian, Bang Galih, Bang Teguh, dan Mbak Tyas. Ada juga Mas Fian selaku Pimpinan Redaksi menjadi Commissioner Xpresi.

Para sesepuh Xpresi, jadul banget mukanyaaa... Hahaha :D
Nah, Bang Rizky dan Bang Febri diangkat menjadi wartawan Lombok Post, istilahnya mereka sudah lulus gitu dari Xpresi, hehehe. Jadinya Xpresi pun mencari anggota baru dan terpilihlah Bang Cepy dan Aya. Aya ini teman satu kelas di kampus, hehe.

Nah, namanya juga regenerasi anggota, Bang Tian diangkat menjadi wartawan Lombok Post sedangkan Mbak Tyas resign. Otomatis harus ada pengganti mereka. Maka dibuatlah lowongan di halaman Xpresi Lombok Post. Saya yang sering banget baca koran langsung bersemangat membara! Inilah kesempatan saya untuk membuktikan diri dalam dunia jurnalis! Tidak hanya melulu ketika SMA saja ilmu jurnalis saya terpakai.

Maka saya pun menyiapkan berkas untuk melamar menjadi kru Xpresi. Waktu itu saya semester 4 atau 5 yah, lupa deh, hehehe. Selang beberapa hari saya dan calon kru lainnya ditelpon untuk dites. apa saja tesnya? Nanti saya ceritakan terpisah yah. Setelah kita dites, maka nanti akan diumumkan siapa yang lolos menjadi kru Xpresi. Saat itu yang dibutuhkan dua penulis dan satu layouter.

Saya sudah PD banget lho karena saya merasa saya punya kemampuan dan sering menang lomba menulis. eh tapi ternyata ketika pengumuman saya nggak lolos. Wah, kecewa pasti dong! Saya tumben menerima kegagalan (saat itu ya guys, kalau sekarang mah kegagalan gue udah banyak kali kagak kehitung... -_-). Ternyata ada yang lebih dari saya. Tapi ya sudahlah, rezeki nggak kemana.

Terus, kenapa saya bisa kerja di Xpresi Lombok Post? Tenang kawan, nanti saya ceritakan terpisah yah. Nah, jadi yang terpilih itu adalah Toni, Tika, dan Iqbal. Namun, ternyata Tika nggak bertahan lama, dia pun memutuskan untuk keluar. Begitu juga dengan Iqbal. Saat itu Bang Rizky merekomendasikan saya kepada Mbak Echy, sehingga saya pun diminta untuk dites lagi. Hasilnya, 10 April 2013 saya resmi jadi kru Xpresi. Saat itu saya masih kuliah semester 6. Cerita ini dipisah yah nanti, hehehe.

Setelah saya masuk, ternyata Iqbal digantikan oleh yang namanya Bagus. Jadi formasi kru Xpresi sekarang adalah saya, Aya, Toni, Bagus, dan sebagai pengemong kita ada Mbak Echy. Oh iya, Mbak Echy ini sekretaris redaksi saat itu. Pokoknya beliau ini jadi seorang emak bagi kita-kita, anak ayam yang tersesat, hehehe.

Kerja di Xpresi ternyata menyenangkan. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan. Yang membuat saya bangga dan bahagia itu ketika tulisan saya dimuat di koran. Oh waow banget! Yah, pernah sih puisi saya dimuat dikoran, tapi itu kan puisi. Ini beda, ini berita yang saya tulis, sensasinya beda! Nggak hanya nulis berita, kita juga terlibat dalam pemotretan model untuk halaman. Walau saya cewek, tetap saja kalau lihat yang cantik-cantik mata jadi segar., kalau lihat yang ganteng ya nggak cuma mata saja yang segar, hahaha.

Selain merupakan halaman, Xpresi juga membuat event untuk anak-anak sekolahan. Event yang dibuat beragam. Ada lomba mading 3D, pemilihan Dedare Xpresi, lomba jurnalistik, fotografi, dll. Ini lombanya tiap tahun lho. Serunya kita semua menyiapkannya dari awal, mulai dari perencanaan event, ketemu atau ngelobi sponsor, roadshow ke sekolah-sekolah, hingga akhirnya hari H. Pokoknya kerasa banget capeknya, kerasa juga hasilnya.


Event baksos untuk veteran nih ketika Hari Pahlawan, kita ziarah ke Makam Pahlawan juga

Sayangnya tahun 2013 ini Aya dan Bagus memutuskan untuk resign, sehingga kita pun harus mencari kru baru. Masuklah Rara dan Rama menggantikan Aya dan Bagus. Namun di tahun 2014 Rama mengundurkan diri, Bang Galih menjadi manajer pemasaran Lombok Post FM (radio) dan Toni diangkat menjadi wartawan Lombok Post. Maka pencarian kru baru pun dimulai. Eh, akhirnya ketemu Della, Desy, Yani, Marjan, dan Apid. Tapi Yani hanya bertahan sementara karena kesibukan kuliahnya yang padat.

Tahun 2015 kita harus merelakan Apid yang memilih untuk mengundurkan diri. Padahal dia layouter tercakep yang kita punya selama ini. Tapi ya sudahlah, kita pun akhirnya mendapatkan Ami (cowok) menjadi layouter baru untuk Xpresi. Oh ya, karena Mabk Echy diangkat menjadi Direktur Lombok Post FM maka yang menggantikan posisinya adalah Mbak Ida sebagai sekretaris redaksi, ibu baru kami, hehe. Baru-baru ini kami pun harus merelakan Marjan yang resign. Jadi komposisi kru Xpresi sampai saat ini (saat ini yaitu tahun 2016) adalah saya, Rara, Desy, Della, dan Ami.

Ini kita... ^^
Hingga akhirnya tahun 2016 kita semua harus berpisah dengan Xpresi Lombok Post. Bukan kitanya yang resign semua lho, tapi karena Xpresi Lombok Post diganti konsep dan namanya menjadi Zetizen. Hmm, apa itu Zetizen? Nanti deh saya ceritain yah.

Yang jelas saya rindu saat saya menjadi kru Xpresi, saat gelak tawa kami benar-benar meramaikan kantor. Saat tangisan kami adalah airmata haru karena event sukses. Saat ngumpul dan bercanda entah itu di restoran mahal atau makanan pinggir jalan. Saat Mbak Echy sering teraktir, hehehe. Saat dimarah Mbak Echy karena kesalahan yang terus dilakukan berulang-ulang dalam penulisan, sudah lebih dari khilaf (maap yah mbak). Saat ulang tahun menjadi hari penyiksaan. Saat semua itu menjadi kenangan, saya benar-benar rindu.

Maaf tulisan ini mungkin dianggap kok lebih banyak nulis pergantian kru. Kok nggak menjabarkan tentang halaman Xpresi itu sendiri. Saya cuma ingin sejarah itu nggak hanya dalam ingatan. Mungkin ada yang kurang nanti saya sunting. Tapi yah segini dulu. Saya sangat senang dan bersyukur menjadi kru Xpresi Lombok Post, bertemu tim hebat dan menjadi orang hebat!!! Yeeeaaayyy!!!

Salam banana potatonaaa…

Leave comment and just follow my instagram and twitter : @Atrianov

4 komentar:

  1. Nostalgia liat foto itu. Tp knp utk foto prtma, itu yg dipakai ya? Kesanx jadul bgt. Hehe..
    Setuju dgn prnyatan penulis. Xpresi gk hanya menginspirasi pembacax,tapi jg prsonelx. Xpresi memang byk ngasi perubahan utk personelx (yg skrg udh byk bersolo karir). Smua dpt kesempatan utk berkembang selepas dr Xpresi.
    Thanks for Xpresi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hola bang tian, sesepuh Xpresi yang sekarang sudah jadi suami dan bapak, hahahah... :D

      Hapus
  2. Apalah arti sebuah tulisan. Tapi mari melihat bahwa nama besar xpresi mampu membawa perubahan positiv dalam dunia pendidikan di NTB. Dan melahirkan siswa siswi berprestasi di NTB . Lteam xpresi adalah orang2 berkualitaz baik dalam pekerjaan bahkan dalam kekeluargaan. xpresi the best .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita mah buat orang terkenal yah, kita dibalik layar aja yaahhh, hehehe...

      Hapus