Senin, 18 Juli 2016

Review Kosmetik : Krim Wajah Fair n Lovely

Holaaaaa banana potatonaaa!


Di kesempatan kali ini saya mau review tentang krim-krim wajah yang sudah pernah saya pakai. Dengan wajah berminyak dan rentan berjerawat ini, wajah saya sudah sangat berpengalaman dipoles krim berbagai merek untuk bisa jadi mulus dan kinclong. Mulai dari perawatan dokter kulit serta krim racikannya hingga krim-krim online shop.

Sebenarnya saya bukan tipe cewek yang terlalu memperhatikan kulit wajah, terserahlah kulit wajah saya mau berjerawat, namanya juga masih muda. Namun, saya juga gerah sih kalau fotoan selalu keliahatan paling jelek dan kusam di antara teman-teman, hehe. Mungkin juga ini akibat sering latihan Paskibra waktu SMA, tahu sendirikan latihannya itu always deh saat matahari lagi terik-teriknya.

Jadi, ketika masuk kuliah, saya pun mencoba untuk menggunakan krim yang nggak terkenal yang dijual bebas di toko. Krim ini nggak ada iklannya di televisi dan harganya murah lagi, kurang dari Rp 5.000 lho untuk ukuran sekitar lima gram! Nah, saya pakai sekitar satu bulan kelihatan hasilnya. Wajah saya nggak kusam dan warna kulit terlihat cerah. Namun, banyak yang sering salah sangka saya sakit karena wajah yang terlihat pucat, hahaha.

Saya pun akhirnya berhenti menggunakan krim tersebut dan beberapa lama hanya bedakan saja. Alhasil wajah saya makin banyak jerawatnya. Oke, mending saya ke klinik kecantikan dan mendapatkan perawatan dokter. Selama tiga bulan saya rajin facial dan menggunakan krim racikan dokter disana. Wah, wajah saya jadi mulus dan jerawat saya berkurang lho! Walau harus merogoh kocek yang nggak sedikit bagi saya waktu itu yang masih mahasiswa, yah setidaknya satu kali perawatan Rp 500.000.

Bayangin tuh, dari krim yang harganya kurang dari Rp 5.000 hingga perawatan klinik kecantikan Rp 500.000. Tapi, karena dokternya pindah, akhirnya klinik kecantikan tersebut tutup deh. Mau lanjut di klinik kecantikan lain, takut nggak cocok. Ya sudah, saya memilih memakai krim Fair n Lovely. Memang sih muka saya kembali kusam karena harus berjemur di bawah terik matahari lagi (saat itu sedang KKN di Kabupaten Lombok Utara, puanaaasss bangeeettt!!!).

Waktu itu kemasannya masih yang kayak gini guys

Walau membuat kulit wajah halus, krim Fair n Lovely ini nggak bisa menghilangkan jerawat dan mengatasi wajah kusam. Setidaknya itu yang terjadi di wajah saya. Krim ini juga punya aroma yang menyengat, maksudnya wanginya terlalu harum. Jadi ketika dipakai saya harus tahan-tahan nafas dulu. Nah, hal yang saya suka dari krim Fair n Lovely ini krimnya terasa dingin dipakai dan cepat meresap di wajah serta ringan lho.

Well, itu dulu review-nya soal krim wajah, masih banyak lagi sih krim wajah yang pernah saya coba. Akan saya review di kesempatan berikutnya! Review selanjutnya tentang krim BPS, nah pasti familiar kan tentang krim ini. Tetap baca blog ini yah, walau isinya random dan nggak penting, tapi semoga ada manfaatnya. Hehehe…

Salam banana potatonaaa…

Leave comment and follow my instagram or twitter : @Atrianov

Selasa, 14 Juni 2016

Seleksi Masuk Jadi Kru Xpresi Lombok Post

Holaaaaa banana potatonaaa!

Seperti yang saya bilang ditulisan sebelumnya, saya akan menceritakan bagamana tahapan seleksi ketika masuk menjadi kru Xpresi Lombok Post. Untuk mengingatkan atau memberitahukan bagi yang nggak tahu apa itu Xpresi Lombok Post, Xpresi Lombok Post adalah halaman anak muda yang ada di koran Lombok Post. Isinya tentang lifestyle anak muda. Nah, yang mengelolanya adalah para mahasiswa kreatif macam saya ni, hehehe... Aduh! (ditimpuk wedges Nunung sama para pembaca).


Jadi ketika saya melihat ada lowongan untuk menjadi kru Xpresi, saya daftar tuh. Berkas saya siapkan semua dan kirim. Ketika itu yang dicari adalah dua orang wartawan dan satu layouter. Saya mendaftar sebagai wartawan, jadi di dalam berkas harus menyertakan contoh tulisan yang asli dibuat oleh calon kru. Beberapa hari akhirnya saya ditelpon untuk diseleksi. Nah, yang lolos berkas sekitar ada dua puluhan anak. Kami pun dikumpulkan di ruang rapat dan para kru Xpresi memperkenalkan diri. Setelah itu kami yang disuruh memperkenalkan diri.

Lumayan banyak yang saya kenal calon kru yang lolos berkas. Ada yang teman SD, ada teman SMP, teman SMA, ada teman satu unit kegiatan mahasiswa, ada teman satu kelas di kampus, serta sahabat saya. Jadi bingung, ini sebenarnya Xpresi mau nyeleksi atau buat acara tali kasih untuk saya (-__-). Saya bisa reuni dengan teman-teman saya ini, hahaha.

Lalu Bang Rizky meminta kami untuk menulis kegiatan atau event apa yang pernah kami buat. Nah, berhubung saya waktu SMA super duper sibuk sama yang namanya ekskul dan organisasi, maka saya lancar saja menulis kegiatan-kegiatan tersebut. Begitu juga waktu saya kuliah, aktif di Paduan Suara Universitas Mataram dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen membuat saya sudah terbiasa berkegiatan.

Setelah kami diminta menulis kegiatan yang pernah kami lakukan atau kami buat, selanjutnya kami diminta untuk menulis kegiatan apa yang akan kami buat jika diberi kesempatan membuat kegiatan atau event. Yasudah, saya pun menulis kegiatan yang terkesan muluk, hehehe. Biarkanlah kreatifitasku berkembang ya bang...

Sesudah iitu, barulah kami menjalani tes interview. Disini kami diinterview oleh Mbak Echy, Mbak Tyas, Bang Tian, Bang Galih, Bang Febri, dan Bang Rizky. Nah, ketika giliran saya diinterview, ditanya tuh apa dasar-dasar jurnalistik. Apa itu 5W+1H, disuruh sebutin. Terus pernah baca Xpresi nggak? Uih, setiap hari saya jawab. Ditanya soal apalagi yah, aduh lupa, maapkan, soalnya ini tahun 2012 kejadiannya. Pokoknya setelah interview tersebut, saya PD bangetlah bakal diterima.

Namun, kenyataan berkata lain. Saya nggak diterima! Hiks hiks, why??? Apakah ketika ditanya gaji, saya jawab nominal yang ketinggian? Kayaknya sih itu. Yasudah, bukan rezeki. Hingga akhirnya Bang Rizky menelpon saya untuk gabung di Lombok Post FM. Namun, saya menolak karena saya tidak tertarik dengan dunia radio. Yah, walaupun pernah menjadi penyiar di salah satu radio swasta, tapi saya memang lagi nggak pengen saat itu.

Masuk tahun 2013, Bang Rizky nelpon saya lagi nih, katanya saya disuruh siapkan berkas untuk melamar karena salah satu kru Xpresi ada yang resign. Saya kirim deh tuh berkas, dengan harapan mudahan kali ini diterima. Saya akhirnya dapat telpon lagi kalau saya harus mengikuti seleksi wawancara jam 15.00 wita. Capcus gue ke kantor Lombok Post jam 15.00 wita tepat!

Lha, malah saya disuruh nunggu karena yang interview belum datang. Huhuhu, terpaksa deh duduk di ruang rapat. Nggak enak banget deh waktu itu dilihatin sama wartawan yang juga sedang ngetik di ruang tersebut. Kayaknya dalam pikiran mereka, mereka bilang gini "Ini siapa kok tiba-tiba duduk disini, mau minta sumbangan atau mau melaporkan berita penipuan". Ah, bodo amatlah!

Jaman dulu, eh nggak jaman dulu juga sih, tahun 2013 mah smartphone belum booming. Jadi saya masih pake Nokia X3. Lumayan bisa browsing facebook dan internetan lewat HP pakai Opera Mini. Bisa WA juga lhooo. Tapi sayangnya waktu itu saya nggak ada pulsa, jadi selama menunggu saya memilih untuk tidur. Yap, tidur. Tidur dalam posisi duduk dengan kepala di meja. Saya beneran tidur. Bangun udah jam 16.00 wita dan pewawancara belum datang. Oh, ghost!

Akhirnya jam empat sore lebih sedikit datang deh Duo Maia eh bukan, maksudnya datang Bang Febri dan Bang Galih yang wawancara saya. Seperti wawancara kerja pada umumnya, ditanya kenapa kita mau melamar kerja disitu, sanggup nggak kita membagi waktu antara kerja dan kuliah, bisa kerja ekstra nggak ketika sedang event, dan masih banyak lagi, maaf saya lupa.

Setelah interview itu saya disuruh menunggu beberapa hari, katanya kalau lolos bakal ditelpon. Setelah menunggu beberapa hari, saya akhirnya ditelpon dan dinyatakan lulus. Sehingga saya bisa memulai mencari narasumber untuk dijadikan berita. Wah, akhirnya terwujud deh cita-cita saya jadi wartawan, senang banget pokoknya waktu itu!

Seperti perusahaan pada umumnya, kita diberi jangka waktu tiga bulan untuk percobaan. Jika kinerja kita dianggap bagus, maka kita akan diperpanjang terus. Nggak kerasa deh sudah tiga tahun lebih saya kerja di perusahaan ini. Dari masih mahasiswa hingga sekarang udah lulus S1. Menjadi bagian dari Lombok Post. Dari yang cuma nulis di Xpresi, akhirnya sekarang nulis diberbagai halaman yang ada di Lombok Post.


Salah satu contoh layout halaman Xpresi Lombok Post tahun 2013
Walau Xpresi sudah berganti nama sekarang menjadi Zetizen dan memiliki konsep yang berbeda, saya nggak keberatan selama itu memang bisa mengikuti jaman. Terima kasih Xpresi, dari kamulah saya memiliki banyak pengalaman, ilmu, relasi, pertemanan, persahabatan, persaudaraan, keluargaan, dan juga tentunya menambah pundi-pundi celengan saya, hehehe.

Namun, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Saya nggak tahu kapan saya akan berpisah dengan Lombok Post. Kalau pun itu terjadi, mungkin saya bakal nangis bombay, sebab ini perusahaan nggak cuma sekedar gue pegawai elu kantor gue. Banyak banget kenangan indah yang terukir, yang pahit juga ada sih. Saya berharap semoga Lombok Post semakin sukses dan semakin digemari oleh masyarakat banyak. Uyeeeeeeee!!!

Salam banana potatonaaa…

Leave comment and just follow my instagram and twitter : @Atrianov

Senin, 13 Juni 2016

Saya Rindu Xpresi Lombok Post

Holaaaaa banana potatonaaa!

Lama juga nih saya nggak bersua dengan teman-teman dunia maya semua. Kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya masuk sebagai kru di Xpresi Lombok Post. Nah, Xpresi Lombok Post itu apa sih? Yah, pokoknya ini tulisan untuk mengenang perjuangan deh di halaman anak muda terkeren sejagad NTB ini, hehehe.

Seperti yang kita tahu (Kita tahu? Mungkin cuma masyarakat NTB aja yang tahu) kalau Lombok Post merupakan perusahaan media terbesar yang ada di NTB. Lombok Post Group terdiri dari koran, radio, televisi, EO, dan percetakan. Nah, koran Lombok Post punya halaman anak muda yang namanya Xpresi. Aih, tumben yah ada koran yang gaul kek gini, hahaha.

FYI guys, Lombok Post merupakan anak perusahaan Jawa Pos. Nah, kalian tahukan kalau Jawa Pos punyanya Pak Dahlan Iskan, sekarang dikelola oleh anaknya yang bernama Azrul Ananda. Mas Azrul ini orangnya visioner banget! Semenjak Jawa Pos dia pegang, dia pun mengkhususkan nak muda harus punya halaman di koran. Jadi deh DetEksi Jawa Pos sebagai awal mula. Jadi inget dulu waktu SMA sering banget ke perpus buat baca koran, yang saya cari ya halaman anak muda seperti DetEksi, Kompas Muda, dan Xpresi tentunya.

Terus, Mas Azrul ini akhirnya membuat rencana kalau setiap anak perusahaan Jawa Pos di seluruh Indonesia harus punya halaman anak muda, termasuk Lombok Post. Alhasil, lahirlah Xpresi Lombok Post pada tanggal 2 Januari 2010. Dikomando oleh Mbak Echy dan anak-anak muda yang super kreatif pada saat itu, ada Bang Rizky, Bang Febri, Bang Tian, Bang Galih, Bang Teguh, dan Mbak Tyas. Ada juga Mas Fian selaku Pimpinan Redaksi menjadi Commissioner Xpresi.

Para sesepuh Xpresi, jadul banget mukanyaaa... Hahaha :D
Nah, Bang Rizky dan Bang Febri diangkat menjadi wartawan Lombok Post, istilahnya mereka sudah lulus gitu dari Xpresi, hehehe. Jadinya Xpresi pun mencari anggota baru dan terpilihlah Bang Cepy dan Aya. Aya ini teman satu kelas di kampus, hehe.

Nah, namanya juga regenerasi anggota, Bang Tian diangkat menjadi wartawan Lombok Post sedangkan Mbak Tyas resign. Otomatis harus ada pengganti mereka. Maka dibuatlah lowongan di halaman Xpresi Lombok Post. Saya yang sering banget baca koran langsung bersemangat membara! Inilah kesempatan saya untuk membuktikan diri dalam dunia jurnalis! Tidak hanya melulu ketika SMA saja ilmu jurnalis saya terpakai.

Maka saya pun menyiapkan berkas untuk melamar menjadi kru Xpresi. Waktu itu saya semester 4 atau 5 yah, lupa deh, hehehe. Selang beberapa hari saya dan calon kru lainnya ditelpon untuk dites. apa saja tesnya? Nanti saya ceritakan terpisah yah. Setelah kita dites, maka nanti akan diumumkan siapa yang lolos menjadi kru Xpresi. Saat itu yang dibutuhkan dua penulis dan satu layouter.

Saya sudah PD banget lho karena saya merasa saya punya kemampuan dan sering menang lomba menulis. eh tapi ternyata ketika pengumuman saya nggak lolos. Wah, kecewa pasti dong! Saya tumben menerima kegagalan (saat itu ya guys, kalau sekarang mah kegagalan gue udah banyak kali kagak kehitung... -_-). Ternyata ada yang lebih dari saya. Tapi ya sudahlah, rezeki nggak kemana.

Terus, kenapa saya bisa kerja di Xpresi Lombok Post? Tenang kawan, nanti saya ceritakan terpisah yah. Nah, jadi yang terpilih itu adalah Toni, Tika, dan Iqbal. Namun, ternyata Tika nggak bertahan lama, dia pun memutuskan untuk keluar. Begitu juga dengan Iqbal. Saat itu Bang Rizky merekomendasikan saya kepada Mbak Echy, sehingga saya pun diminta untuk dites lagi. Hasilnya, 10 April 2013 saya resmi jadi kru Xpresi. Saat itu saya masih kuliah semester 6. Cerita ini dipisah yah nanti, hehehe.

Setelah saya masuk, ternyata Iqbal digantikan oleh yang namanya Bagus. Jadi formasi kru Xpresi sekarang adalah saya, Aya, Toni, Bagus, dan sebagai pengemong kita ada Mbak Echy. Oh iya, Mbak Echy ini sekretaris redaksi saat itu. Pokoknya beliau ini jadi seorang emak bagi kita-kita, anak ayam yang tersesat, hehehe.

Kerja di Xpresi ternyata menyenangkan. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan. Yang membuat saya bangga dan bahagia itu ketika tulisan saya dimuat di koran. Oh waow banget! Yah, pernah sih puisi saya dimuat dikoran, tapi itu kan puisi. Ini beda, ini berita yang saya tulis, sensasinya beda! Nggak hanya nulis berita, kita juga terlibat dalam pemotretan model untuk halaman. Walau saya cewek, tetap saja kalau lihat yang cantik-cantik mata jadi segar., kalau lihat yang ganteng ya nggak cuma mata saja yang segar, hahaha.

Selain merupakan halaman, Xpresi juga membuat event untuk anak-anak sekolahan. Event yang dibuat beragam. Ada lomba mading 3D, pemilihan Dedare Xpresi, lomba jurnalistik, fotografi, dll. Ini lombanya tiap tahun lho. Serunya kita semua menyiapkannya dari awal, mulai dari perencanaan event, ketemu atau ngelobi sponsor, roadshow ke sekolah-sekolah, hingga akhirnya hari H. Pokoknya kerasa banget capeknya, kerasa juga hasilnya.


Event baksos untuk veteran nih ketika Hari Pahlawan, kita ziarah ke Makam Pahlawan juga

Sayangnya tahun 2013 ini Aya dan Bagus memutuskan untuk resign, sehingga kita pun harus mencari kru baru. Masuklah Rara dan Rama menggantikan Aya dan Bagus. Namun di tahun 2014 Rama mengundurkan diri, Bang Galih menjadi manajer pemasaran Lombok Post FM (radio) dan Toni diangkat menjadi wartawan Lombok Post. Maka pencarian kru baru pun dimulai. Eh, akhirnya ketemu Della, Desy, Yani, Marjan, dan Apid. Tapi Yani hanya bertahan sementara karena kesibukan kuliahnya yang padat.

Tahun 2015 kita harus merelakan Apid yang memilih untuk mengundurkan diri. Padahal dia layouter tercakep yang kita punya selama ini. Tapi ya sudahlah, kita pun akhirnya mendapatkan Ami (cowok) menjadi layouter baru untuk Xpresi. Oh ya, karena Mabk Echy diangkat menjadi Direktur Lombok Post FM maka yang menggantikan posisinya adalah Mbak Ida sebagai sekretaris redaksi, ibu baru kami, hehe. Baru-baru ini kami pun harus merelakan Marjan yang resign. Jadi komposisi kru Xpresi sampai saat ini (saat ini yaitu tahun 2016) adalah saya, Rara, Desy, Della, dan Ami.

Ini kita... ^^
Hingga akhirnya tahun 2016 kita semua harus berpisah dengan Xpresi Lombok Post. Bukan kitanya yang resign semua lho, tapi karena Xpresi Lombok Post diganti konsep dan namanya menjadi Zetizen. Hmm, apa itu Zetizen? Nanti deh saya ceritain yah.

Yang jelas saya rindu saat saya menjadi kru Xpresi, saat gelak tawa kami benar-benar meramaikan kantor. Saat tangisan kami adalah airmata haru karena event sukses. Saat ngumpul dan bercanda entah itu di restoran mahal atau makanan pinggir jalan. Saat Mbak Echy sering teraktir, hehehe. Saat dimarah Mbak Echy karena kesalahan yang terus dilakukan berulang-ulang dalam penulisan, sudah lebih dari khilaf (maap yah mbak). Saat ulang tahun menjadi hari penyiksaan. Saat semua itu menjadi kenangan, saya benar-benar rindu.

Maaf tulisan ini mungkin dianggap kok lebih banyak nulis pergantian kru. Kok nggak menjabarkan tentang halaman Xpresi itu sendiri. Saya cuma ingin sejarah itu nggak hanya dalam ingatan. Mungkin ada yang kurang nanti saya sunting. Tapi yah segini dulu. Saya sangat senang dan bersyukur menjadi kru Xpresi Lombok Post, bertemu tim hebat dan menjadi orang hebat!!! Yeeeaaayyy!!!

Salam banana potatonaaa…

Leave comment and just follow my instagram and twitter : @Atrianov